1. Museum BRI Purwokerto
( Sumber : Google.com )
Museum
Bank BRI yang berlokasi di Jl. Sudirman No. 57, Purwokerto, tidak tampak
seperti bangunan museum pada umumnya. Bentuk bangunannya menyerupai bangunan
rumah biasa dan tidak terlalu luas. Begitu juga dengan barang-barang dipamerkan
tidak terlalu banyak. Kita bisa lihat koin-koin uang dari jaman Majapahit,
uang-uang kertas Cina, Jepang, jaman VOC Belanda, masa kemerdekaan RI,
peninggalan mesin-mesin perbankan masa kini serta peninggalan barang-barang
milik Raden Aria Wirjaatmadja. Untuk masuk ke museum, pengunjung tidak
dikenakan biaya apapun alias gratis. Cukup isi buku tamu yang ada dipintu masuk
dan ada fasilitas tour guidenya juga.
Museum
Bank Rakyat Indonesia diresmikan tanggal 19 Desember 1990 oleh Direktur Utama
BRI pada masa itu, Kamardy Arief.
Museum BRI menampilkan koleksi yang mengisahkan tentang perjalanan sejarah BRI dan perbankan nasional Indonesia pada umumnya.
Museum BRI menampilkan koleksi yang mengisahkan tentang perjalanan sejarah BRI dan perbankan nasional Indonesia pada umumnya.
Museum
ini terdiri dari dua ruang pamer utama dan pameran luar ruangan. Lantai atas
pameran mengisahkan pada anda sejarah sistem keuangan di Indonesia. Kisah ini
dimulai dari cikal bakal mata uang yang pernah beredar di Indonesia hingga
lahirnya sistem perbankan nasional pertama kali.
Kemudian
anda akan diperkenalkan lebih mendalam mengenai perjalanan perkembangan Bank
Rakyat Indonesia dari masa berdirinya sampai masa sekarang. Gambaran ini anda
dapatkan dari berbagai koleksi yang ditampilkan di ruang pamer lantai dasar.
Pameran
ini juga memberikan gambaran pada anda mengenai perkembangan teknologi
perbankan umumnya di Indonesia.
Pameran
luar ruangan akan mengajak kita ke masa lalu. Mengunjungi kantor Bank
yang melayani Pribumi Indonesia pertama tama kali. Purwokertosche Hulp en Spaar
Bank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren.
2. Museum Jenderal Soedirman
( Sumber : Google.com )
Monumen
Panglima Besar Jenderal Soedirman berada di pintu masuk kota Purwokerto dari
arah barat tepatnya di sebelah timur Sungai Logawa. Monumen ini terdiri dari
dua lantai. Pada lantai bawah berisi foto-foto perjuangan Panglima Besar
Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta kembali sebagai ibukota Indonesia
(pada saat itu) dari kolonial Belanda. Pada lantai dua berisi relief sejarah
bangsa Indonesia dalam Perang Kemerdekaan 1945 dan Patung Jenderal Soedirman
duduk diatas punggung kuda yang terbuat dari perunggu seberat 5,5 ton dengan
tinggi 4,5 meter.
Museum
Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, saat ini menjadi lebih menarik. Museum
yang terletak di Jalan Soedirman Kelurahan Karanglewas Kecamatan Purwokerto
Barat tersebut, tak hanya berisi koleksi barang-barang milik Jenderal
Soedirman. Namun sudah dilengkapi 22 lukisan diorama kisah hidup Jenderal
Soedirman sejak kecil hingga meninggal dunia.
''Diorama
ini untuk memberi pemahaman lebih lengkap tentang perjalanan hidup Panglima
Besar Jenderal Soedirman. Di lantai dua, sebelumnya juga sudah ada ada relief
sejarah bangsa Indonesia dalam perang kemerdekaan 1945, termasuk relief
perjuangan Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta dari kekuasaan penjajah
Belanda.
Dalam
kesempatan itu, Bupati juga mememinta para kepala SKPD dan para camat yang
hadir untuk mengajak warga dan pelajar untuk megunjungi museum. ''Museum
menyimpan berbagai barang-berang yang memiliki nilai sejarah. Melalui
barang-barang bersejarah inilah, kita bisa memahami perjalanan sejarah suatu
bangsa,'' katanya.
0 komentar:
Posting Komentar