Minggu, 27 Desember 2015

WISATA PEMBELAJARAN

                  1. Museum BRI Purwokerto
 ( Sumber : Google.com )
Museum Bank BRI yang berlokasi di Jl. Sudirman No. 57, Purwokerto, tidak tampak seperti bangunan museum pada umumnya. Bentuk bangunannya menyerupai bangunan rumah biasa dan tidak terlalu luas. Begitu juga dengan barang-barang dipamerkan tidak terlalu banyak. Kita bisa lihat koin-koin uang dari jaman Majapahit, uang-uang kertas Cina, Jepang, jaman VOC Belanda, masa kemerdekaan RI, peninggalan mesin-mesin perbankan masa kini serta peninggalan barang-barang milik Raden Aria Wirjaatmadja. Untuk masuk ke museum, pengunjung tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. Cukup isi buku tamu yang ada dipintu masuk dan ada fasilitas tour guidenya juga.
Museum Bank Rakyat Indonesia diresmikan tanggal 19 Desember 1990 oleh Direktur Utama BRI pada masa itu, Kamardy Arief.
Museum BRI menampilkan koleksi yang mengisahkan tentang perjalanan sejarah BRI dan perbankan nasional Indonesia pada umumnya.
Museum ini terdiri dari dua ruang pamer utama dan pameran luar ruangan. Lantai atas pameran mengisahkan pada anda sejarah sistem keuangan di Indonesia. Kisah ini dimulai dari cikal bakal mata uang yang pernah beredar di Indonesia hingga lahirnya sistem perbankan nasional pertama kali.
Kemudian anda akan diperkenalkan lebih mendalam mengenai perjalanan perkembangan Bank Rakyat Indonesia dari masa berdirinya sampai masa sekarang. Gambaran ini anda dapatkan dari berbagai koleksi yang ditampilkan di ruang pamer lantai dasar.
Pameran ini juga memberikan gambaran pada anda mengenai perkembangan teknologi perbankan umumnya di Indonesia.
Pameran luar ruangan akan mengajak  kita ke masa lalu. Mengunjungi kantor Bank yang melayani Pribumi Indonesia pertama tama kali. Purwokertosche Hulp en Spaar Bank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren.

                  2. Museum Jenderal Soedirman
  

  ( Sumber : Google.com )
Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman berada di pintu masuk kota Purwokerto dari arah barat tepatnya di sebelah timur Sungai Logawa. Monumen ini terdiri dari dua lantai. Pada lantai bawah berisi foto-foto perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta kembali sebagai ibukota Indonesia (pada saat itu) dari kolonial Belanda. Pada lantai dua berisi relief sejarah bangsa Indonesia dalam Perang Kemerdekaan 1945 dan Patung Jenderal Soedirman duduk diatas punggung kuda yang terbuat dari perunggu seberat 5,5 ton dengan tinggi 4,5 meter.
Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, saat ini menjadi lebih menarik. Museum yang terletak di Jalan Soedirman Kelurahan Karanglewas Kecamatan Purwokerto Barat tersebut, tak hanya berisi koleksi barang-barang milik Jenderal Soedirman. Namun sudah dilengkapi 22 lukisan diorama kisah hidup Jenderal Soedirman sejak kecil hingga meninggal dunia.
''Diorama ini untuk memberi pemahaman lebih lengkap tentang perjalanan hidup Panglima Besar Jenderal Soedirman. Di lantai dua, sebelumnya juga sudah ada ada relief sejarah bangsa Indonesia dalam perang kemerdekaan 1945, termasuk relief perjuangan Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta dari kekuasaan penjajah Belanda.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mememinta para kepala SKPD dan para camat yang hadir untuk mengajak warga dan pelajar untuk megunjungi museum. ''Museum menyimpan berbagai barang-berang yang memiliki nilai sejarah. Melalui barang-barang bersejarah inilah, kita bisa memahami perjalanan sejarah suatu bangsa,'' katanya.

0 komentar:

Posting Komentar